PENDAPATAN 5JT/BLN LEBIH BAIK BELI RUMAH SUBSIDI, KOMERSIAL ATAU TANAH DULU AJA YA?

PENDAPATAN 5JT/BLN LEBIH BAIK BELI RUMAH SUBSIDI, KOMERSIAL ATAU TANAH DULU AJA YA? PENDAPATAN 5JT/BLN LEBIH BAIK BELI RUMAH SUBSIDI, KOMERSIAL ATAU TANAH DULU AJA YA? Memiliki rumah pribadi merupakan salah satu kebutuhan pokok terutama untuk setiap pasangan yang sudah menikah. Namun karena semakin tahun pasti harga rumah Omahku Properti

PENDAPATAN 5JT/BLN LEBIH BAIK BELI RUMAH SUBSIDI, KOMERSIAL ATAU TANAH DULU AJA YA?

Memiliki rumah pribadi merupakan salah satu kebutuhan pokok terutama untuk setiap pasangan yang sudah menikah. Namun karena semakin tahun pasti harga rumah semakin naik, hal ini menyebabkan tidak semua kalangan bisa membeli rumah. Kemudian jika Teman @Omahku_Properti memiliki penghasilan bulanan sebesar Rp. 5JT dan ingin membeli rumah, baiknya beli rumah subsidi, komersial atau tanahnya dulu ya?
Sekarang Mimin mau ngasih tahu nih kepada Teman @Omahku_Properti, apa saja yang menjadikan pertimbangan untuk memilih membeli rumah subsidi, komersial, ataupun tanah dulu.
1. Rumah Subsidi
Dalam keputusan menteri PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020, maksimal penghasilan penerima subsidi KPR yang pernah Mimin bahas di artikel sebelumnya, maksimal Rp. 8JT. Untuk rentang harga jua rumah subsidi umumnya di bawah Rp. 200JT/unit. Sehingga jika penghasilan Teman @Omahku_Properti Rp. 5JT, besar kemungkinannya Teman @Omahku_Properti mendapat cicilan kredit di bawah 35% dari penghasilan. Namun perlu diketahui untuk luas rumah subsidi berada di antara 21-36 m² dengan luas tanah antara 60-200 m².
Jika Teman @Omahku_Properti sudah ber-rumahtangga dan ingin memiliki buah hati namun, belum memiliki tabungan yang cukup untuk membeli rumah, maka rumah subsidi bisa menjadi pilihan Teman @Omahku_Properti.
2. Rumah Komersial
Kelebihan rumah komersial dibandingkan dengan rumah subsidi itu luasannya lebih besar, material lebih berkualitas dan bisa dibeli dengan cara inden. Namun dalam segi harga, rumah komersial lebih mahal disbanding rumah subsidi.
Mimin kasih contoh ya, semisal Teman @Omahku_Properti ingin membeli rumah komersial dengan harga Rp. 300JT, untuk DP sebesar 20% atau Rp. 60JT. Maka, pokok utang Teman @Omahku_Properti dari KPR adalah Rp. 300JT – Rp. 60JT = Rp. 240JT. Jika bunga tahunan diasumsikan 10% dan bersifat flat dan tenor cicilan 15 tahun, rata-rata cicilan/bln mencapai Rp. 2,5JT atau 50% dari penghasilan.
Dengan pendapatan Rp. 5JT, mungkin lembaga perbankan menyetujui KPR Teman @Omahku_Properti, namun besaran ini terlalu berat dan memungkinkan membuat Teman @Omahku_Properti untuk berinvestasi maupun membayar premi asuransi.
3. Tanah
Membeli tanah bisa dilakukan jika kondisi keuangan stabil. Pilihan membeli tanah merupakan pilihan yang bagus daripada membeli rumah subsidi atau rumah komersial yang berujung ketidaktepat kegunaan. Dengan harga Rp. 150JT jika Teman @Omahku_Properti tekun mencari tanah hal ini memungkinkan untuk Teman @Omahku_Properti mendapat tanah seluas ±100 m² yang berada di kawasan kota.
Salah satu kelebihan membeli tanah saja yaitu dengan harga rumah subsidi, Teman @Omahku_Properti sudah bisa mendapatkan tanah dengan ukuran yang lebih luas lho. Membeli tanah saja bisa dijadikan pilihan bagi lajang dengan pendapatan Rp. 5JT dan tingga di rumah orang-tuanya karena masih belum ada urgensi segera menempati rumah hunian tersebut.
 
Gimana Teman @Omahku_Properti sudah bisa menentukan pilihannya mau beli rumah subsidi, komersial, atau tanahnya dulu aja nih..